Sabtu, 14 November 2015

Contoh Karangan ilmiah : Narkoba




NARKOBA


Bab I
Pendahuluan
1.1                Latar Belakang
Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masalah narkoba. Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui secara luas. Namun masih saja banyak orang yang menikmati barang haram tersebut. Oleh karenanya, masalah narkoba yang dihadapi dari tahun ke tahun semakin bertambah serius.
Di Indonesia, pecandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pecandu narkoba umumnya berusia antara 11 – 24 tahun, artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengkonsumsi narkoba biasanya diawali dengan merokok. Kebiasaan merokok telah menjadi budaya diberbagai bangsa di belahan dunia. Latar belakang merokok beraneka ragam, di kalangan remaja dan dewasa pria adalah faktor gengsi dan agar disebut jagoan, malahan ada salah satu pepatah menarik yang digunakan sebagai pembenaran atas kebiasaan merokok yaitu `ada ayam jago diatas genteng, engga merokok engga ganteng`. Sedangkan kalangan orang tua, stres dan karena ketagihan adalah faktor penyebab keinginan untuk merokok.
            Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus melebar ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pecandu narkoba. Awalnya memang hanya mencoba kemudian mengalami ketergantungan. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman kepada Allah SWT yang menjadi faktor kunci menjadi pecandu narkoba. Manusia yang taat beragama pasti akan menjauhi dari segala apa yang dilarang oleh Allah SWT. Tidak mungkin akan mengulurkan tangannya pada barang haram yaitu narkoba, baik membeli, mengedarkan maupun menyelundupkannya.

1.2                                   Rumusan Masalah

  • a.       Apa yang dimaksud dengan narkoba ?
  • b.      Apa jenis-jenis dan macam-macam narkoba ?
  • c.       Apa penyebab seseorang menjadi pecandu narkoba ?
  • d.      Bagaimana tingkat narkoba di Indonesia ?
  • e.       Apa dampak dari menggunakan narkoba ?
  • f.       Bagaimana cara mengatasi pecandu narkoba ?
  • g.      Apa upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan narkoba ?


Minggu, 01 November 2015

KARANGAN ILMIAH & NON ILMIAH



KARANGAN ILMIAH DAN NON ILMIAH

A.    Pengertian Karangan
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
E. Kosasih (2003:26) bahwa karangan ialah suatu bentuk tulisan yang mengungkapkan segala pikiran dan perasaan penulis atau pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh dan sistematis. Bisa juga diartikan sebagai suatu rangkaian hasil pemikiran maupun ungkapan perasaan yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
1.      Narasi
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi yang disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
  • Awal narasi berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
  • Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
  • Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H.
  1. (What) Apa yang akan diceritakan,
  2. (Where) Di mana setting/lokasi ceritanya,
  3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
  4. (Who) Siapa pelaku ceritanya
  5. (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
  6. (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.

2.      Deskripsi

Deskripsi adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa,atau mendengarkan hal tersebut. Tujuan karangan deskripsi ini adalah untuk menciptakan daya khayal para pembaca tentang apa yang dialami oleh si penulis.
Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya:
-          Keindahan Telaga Sarangan
-          Suasana perayaan HUR Soyus
-          Keadaan daerah yang dilanda bencana
-          gambaran tentang kisah Danau Toba 
Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi:
-          Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
-          Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan
-          Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
-          Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis
3.      Eksposisi
Yaitu suatu bentuk karangan atau tulisan yang berisikan tentang uraian, penjelasan atau pemaparan suatu pokok pikiran atau topik utama dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca dengan sejelas-jelasnya. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:
  • Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
  • Peranan majalah dinding di sekolah
  • Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
  • Sebuah wacana tentang tata cara pemilihan umum.
Ciri-ciri / karakteristik karangan Eksposisi:
-          Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
-          Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
-          Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
-          Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
-          Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu.

4.      Argumentasi
Yaitu suatu bentuk karangan atau tulisan yang berisikan tentang alasan, contoh, bukti-bukti yang kuat, dan meyakinkan pembaca sehingga para pembaca akan terpengaruh dan membenarkan apa pendapat, keyakinan, gagasan dan sikap penulis. Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya:
-          Disiplin kunci sukses belajar
-          Teknologi komunikasi harus segera dikuasai
-          Wacana alasan tentang diperlukannya General Check-Up setahun sekali.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi yaitu :
ü  Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga  kebenaran itu diakui oleh pembaca
ü  Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
ü  Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
ü  Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
ü  Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian.

5.      Persuasi
Yaitu suatu bentuk karangan yang berisikan tentang ajakan untuk membujuk para pembaca agar melakukan sesuatu yang diinginkan penulis atau idenya penulis yang disertai dengan alasan dan bukti yang konkrit. Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Ciri-ciri / karakteristik karangan persuasi:
  1. Terdapat himbauan atau ajakan
  2. Berusaha mempengaruhi pembaca
Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya:
-          Katakan tidak pada NARKOBA
-          Hemat energi demi generasi mendatang
-          Hutan sahabat kita
-          Hidup sehat tanpa rokok
B.     Macam, Sifat dan Bentuk Karangan
1.      Macam – macam Karangan Ilmiah
-          Laporan penelitian. Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
-          Skripsi. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
-          Tesis. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
-          Disertasi. Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
-          Surat pembaca. Surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
-          Laporan kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
2.      Sifat Karangan
Karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dapat dicermati dari beberapa aspek.
1.      Karya ilmiah merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
2.      Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3.      Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan.
-          Dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum.
-          Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis.
-          Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat, antara lain :
1.      Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
2.      Persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
3.      Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan
4.      Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
3.      Bentuk Karangan
a.       Karangan ilmiah
Laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
b.      Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
c.       Karangan Semi Ilmiah (Populer)
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
C.     Ciri-ciri Karangan Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
a.       Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
b.      Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
c.       Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua
d.      Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Selain ciri-ciri diatas karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
1.      Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
2.      Kelogisan. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
3.      Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
4.      Keobjektifan. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
5.      Keseksamaan. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
6.      Kesistematisan. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
7.      Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap lengkapnya.
D.    Ciri-ciri Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Tulis Non-Ilmiah:
§  Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
§  Fakta yang disimpulkan subyektif.
§  Gaya bahasa konotatif dan populer.
§  Tidak memuat hipotesis.
§  Penyajian dibarengi dengan sejarah.
§  Bersifat imajinatif.
§  Situasi didramatisir.
§  Bersifat persuasif.
§  Tanpa dukungan bukti.
E.     Ciri-ciri Karangan Semi Ilmiah
Karangan semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah.
Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu :
v  Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
v  Fakta yang disimpulkan subjektif;
v  Gaya bahasa formal dan popular;
v  Mementingkan diri penulis;
v  Melebih-lebihkan sesuatu;
v  Usulan-usulan bersifat argumentative; dan Bersifat persuasive.
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku.

Sumber :