Nama
Jurnal
|
Jurnal
Wira Ekonomi Mikroskil
|
Volume /
Halaman
|
Vol.5 128
No.16/122-135
|
Nama
Penulis
|
Andreani
Caroline Barus
|
Judul
Jurnal
|
Analisis
Faktor - faktor yang Mempengaruhi Peristensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur
di BEI
|
Tanggal
Jurnal
|
Juni 2015
|
Tujuan
Penelian
|
Penelitian
ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh aliran kas operasi,
perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal, dan tingkat hutang secara
simultan maupun parsial terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009 sampai 2011.
|
Metode
Penelitian
|
Metode
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 sampai 2011. Dengan
menggunakan teknik purposive sampling diperoleh 58 perusahaan yang
akan dijadikan sebagai sampel penelitian.
|
Hasil
Penelitian
|
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, aliran kas operasi, perbedaan
antara laba akuntansi dengan laba fiskal dan tingkat hutang berpengaruh
signifikan terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 sampai 2011. Namun secara
parsial, hanya aliran kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
persistensi laba, sedangkan perbedaaan antara laba akuntansi dengan laba
fiskal dan tingkat hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap persistensi
laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2009-2011.
|
Kesimpulan
|
Setelah
dilakukan analisis dan pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut: variabel aliran kas operasi, perbedaan antara laba akuntansi
dengan laba fiskal dan tingkat hutang secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009-2011, variabel aliran kas operasi
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
tahun 2009-2011, variabel perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal
dan variabel tingkat hutang secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009-2011 dan berdasarkan hasil koefisien
determinasi yang dilihat dari nilai Adjusted R2, aliran kas operasi,
perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal dan tingkat hutang
mempengaruhi persistensi laba sebesar 0,466 atau 46,6%. Sedangkan sisanya
0,534 atau 53,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti
dalam penelitian ini.
|
Sabtu, 29 April 2017
Review Jurnal No. 7 (Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga)
Review Jurnal No. 8 (Standar Audit dan Akuntansi Global)
Nama Jurnal
|
Jurnal Ekonomika dan Bisnis
|
Volume / Halaman
|
Vol.16 110 No.11/132-148
|
Nama Penulis
|
Ida Nurhayati, SE, MSi
|
Judul Jurnal
|
Dampak Konvergensi Standar
Akuntansi Keuangan Terhadap International Financial Reporting Standards
( IFRS ) pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI ( Studi Kasus Perusahaan
Manufaktur )
|
Tanggal Jurnal
|
Agustus 2014
|
Tujuan Penelian
|
Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkapkan bagaimana pengaruh konvergensi Standar Akuntansi Keuangan
terhadap International Financial Reporting Standards ( IFRS ) pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
|
Metode Penelitian
|
Penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah
perusahaan yang terdaftar dalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD)
tahun 2012 yaitu sebanyak 146 perusahaan dan memiliki laporan keuangan tahun
2012 yang dapat diakses memalui www.idx.co.id
|
Hasil Penelitian
|
Hasil penelitian menemukan bahwa :
1. Seluruh perusahaan sampel
mematuhi standar akuntansi keuangan yang baru sebagai pedoman dalam
penyusunan laporan keuangan yang berakhir tahun 2012;
2. Dari 84 perusahaan sampel, yang
menyatakan bahwa penerapan standar akuntansi keuangan yang baru berpengaruh
secara signifikan terhadap laporan keuangan adalah sebanyak 33 perusahaan
sedangkan 51 perusahaan menyatakan tidak berpengaruh secara signifikan;
3. Standar akuntansi keuangan baru
yang paling banyak berpengaruh terhadap laporan keuangan adalah PSAK No. 60
yang berpengaruh terhadap 30 perusahaan, PSAK No. 24 berpengaruh terhadap 12
perusahaan, dan PSAK No. 10 berpengaruh terhadap 9 perusahaan, sedangkan PSAK
yang lainya pengaruhnya lebih kecil.
|
Kesimpulan
|
Dari hasil dan pembahasan tersebut
di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwa semua perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia dalam menyusun laporan
keuangannya telah didasarkan pada standar akuntansi keuangan yang berlaku.
2. Dari 84 perusahaan manufaktur
yang dijadikan sampel terdapat 33 perusahaan yang menyatakan bahwa perubahan
standar akuntansi keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap laporan
keuangan tahun 2012sedangkan 51 perusahaan yang lain menyatakan perubahan
standar akuntansi keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
laporan keuangan tahun 2012.
3. Standar akuntansi keuangan yang
paling banyak berdampak secara signifikan terhadap laporan keuangan tahun
2012 adalah pernyataan standar akuntansi keuangan nomor 60 tentang Instrumen
Keuangan : Pengungkapan.
|
Rabu, 26 April 2017
Review Jurnal No.5 (Pelaporan dan Pengungkapan)
Nama Jurnal
|
Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Indonesia
|
Volume /
Halaman
|
Vol. 3,
No. 2 / Hal 239 - 260
|
Nama
Penulis
|
Intan
Herlina Oktaviani dan Dwi Martani
|
Judul
Jurnal
|
Analisis
Pengungkapan Laporan Keungan Perusahan Pembiayaan
|
Tanggal
Jurnal
|
Desember,
2006
|
Tujuan
Penelitian
|
Untuk memberikan
bukti empiris tentang pengungkapan laporan keuangan dari perusahaan
pembiayaan dan faktor-faktor yang menentukan tingkat pengungkapan.
|
Variabel Penelitian
|
Variabel dependen :
tingkat pengungkapan yaitu tingkat pengungkapan informasi pada laporan
keuangan perusahaan pembiayaan.
Variabel independen :
Status, Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan, Tingkat profitabilitas.
|
Hasil Penelitian
|
Hasil menunjukkan
bahwa tingkat pengungkapan perusahaan pembiayaan sebesar 78,35% pada tahun
2004. Ada peningkatan sekitar 1,21% dibandingkan dengan tingkat pengungkapan
pada tahun 2003. Ada perbedaan yang signifikan pada tingkat pembiayaan antara
status perusahaan dan ukuran perusahaan namun tidak ada perbedaan yang
signifikan antara ukuran auditor.
|
Kesimpulan
|
1. Rata-rata tingkat pengungkapan atas
informasi pada laporan keuangan perusahaan pembiayaan adalah 78,35%. Pada
tahun 2004 terjadi peningkatan rata-rata tingkat pengungkapan sebesar 1,21%
dari tahun sebelumnya.
2. Terdapat perbedaan rata-rata
tingkat pengungkapan laporan keuangan pada kelompok berdasarkan status
perusahaan, total aset perusahaan dan tingkat profitabilitas. Tidak terdapat
perbedaan rata-rata tingkat pengungkapan laporan keuangan pada kelompok
berdasarkan ukuran KAP.
3. Faktor status perusahaan, ukuran
KAP, ukuran perusahaan dan tingkat profitabilitas secara bersama-sama
mempengaruhi secara signifikan tingkat pengungkapan pada laporan keuangan.
Pengaruh keempat faktor tersebut cukup dominan dengan R-square sebesar
38%. Hal ini dikarenakan faktor status perusahaan dan total aset memiliki
pengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan.
|
Langganan:
Postingan (Atom)