Sabtu, 29 April 2017

Review Jurnal No. 7 (Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga)


Nama Jurnal
Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil   
Volume / Halaman
Vol.5 128 No.16/122-135
Nama Penulis
Andreani Caroline Barus
Judul Jurnal
Analisis Faktor - faktor yang Mempengaruhi Peristensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur di BEI
Tanggal Jurnal
Juni 2015
Tujuan Penelian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh aliran kas operasi, perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal, dan tingkat hutang secara simultan maupun parsial terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009 sampai 2011.
Metode Penelitian
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 sampai 2011. Dengan menggunakan teknik purposive sampling diperoleh 58 perusahaan yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, aliran kas operasi, perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal dan tingkat hutang berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 sampai 2011. Namun secara parsial, hanya aliran kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap persistensi laba, sedangkan perbedaaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal dan tingkat hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2011. 
Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis dan pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: variabel aliran kas operasi, perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal dan tingkat hutang secara simultan berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009-2011, variabel aliran kas operasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009-2011, variabel perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal dan variabel tingkat hutang secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009-2011 dan berdasarkan hasil koefisien determinasi yang  dilihat dari nilai Adjusted R2, aliran kas operasi, perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal dan tingkat hutang mempengaruhi persistensi laba sebesar 0,466 atau 46,6%. Sedangkan sisanya 0,534 atau 53,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti dalam penelitian ini.

Review Jurnal No. 8 (Standar Audit dan Akuntansi Global)


Nama Jurnal
Jurnal Ekonomika dan Bisnis
Volume / Halaman
Vol.16 110 No.11/132-148
Nama Penulis
Ida Nurhayati, SE, MSi
Judul Jurnal
Dampak Konvergensi Standar Akuntansi Keuangan Terhadap International  Financial Reporting Standards ( IFRS ) pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI ( Studi Kasus Perusahaan Manufaktur )
Tanggal Jurnal
Agustus 2014
Tujuan Penelian
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana pengaruh konvergensi Standar Akuntansi Keuangan terhadap International Financial Reporting Standards ( IFRS ) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2012 yaitu sebanyak 146 perusahaan dan memiliki laporan keuangan tahun 2012 yang dapat diakses memalui www.idx.co.id
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menemukan bahwa :
1. Seluruh perusahaan sampel mematuhi standar akuntansi keuangan yang baru sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan yang berakhir tahun 2012;
2. Dari 84 perusahaan sampel, yang menyatakan bahwa penerapan standar akuntansi keuangan yang baru berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan adalah sebanyak 33 perusahaan sedangkan 51 perusahaan menyatakan tidak berpengaruh secara signifikan;
3. Standar akuntansi keuangan baru yang paling banyak berpengaruh terhadap laporan keuangan adalah PSAK No. 60 yang berpengaruh terhadap 30 perusahaan, PSAK No. 24 berpengaruh terhadap 12 perusahaan, dan PSAK No. 10 berpengaruh terhadap 9 perusahaan, sedangkan PSAK yang lainya pengaruhnya lebih kecil.
Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan tersebut di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwa semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia dalam menyusun laporan keuangannya telah didasarkan pada standar akuntansi keuangan yang berlaku.
2. Dari 84 perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel terdapat 33 perusahaan yang menyatakan bahwa perubahan standar akuntansi keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan tahun 2012sedangkan 51 perusahaan yang lain menyatakan perubahan standar akuntansi keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan tahun 2012.
3. Standar akuntansi keuangan yang paling banyak berdampak secara signifikan terhadap laporan keuangan tahun 2012 adalah pernyataan standar akuntansi keuangan nomor 60 tentang Instrumen Keuangan : Pengungkapan.

Rabu, 26 April 2017

Review Jurnal No.5 (Pelaporan dan Pengungkapan)


Nama Jurnal
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia
Volume / Halaman
Vol. 3, No. 2 / Hal 239 - 260
Nama Penulis
Intan Herlina Oktaviani dan Dwi Martani
Judul Jurnal
Analisis Pengungkapan Laporan Keungan Perusahan Pembiayaan
Tanggal Jurnal
Desember, 2006
Tujuan Penelitian
Untuk memberikan bukti empiris tentang pengungkapan laporan keuangan dari perusahaan pembiayaan dan faktor-faktor yang menentukan tingkat pengungkapan.
Variabel Penelitian
Variabel dependen : tingkat pengungkapan yaitu tingkat pengungkapan informasi pada laporan keuangan perusahaan pembiayaan.
Variabel independen : Status, Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan, Tingkat profitabilitas.
Hasil Penelitian
Hasil menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan perusahaan pembiayaan sebesar 78,35% pada tahun 2004. Ada peningkatan sekitar 1,21% dibandingkan dengan tingkat pengungkapan pada tahun 2003. Ada perbedaan yang signifikan pada tingkat pembiayaan antara status perusahaan dan ukuran perusahaan namun tidak ada perbedaan yang signifikan antara ukuran auditor.
Kesimpulan
1. Rata-rata tingkat pengungkapan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan pembiayaan adalah 78,35%. Pada tahun 2004 terjadi peningkatan rata-rata tingkat pengungkapan sebesar 1,21% dari tahun sebelumnya.
2. Terdapat perbedaan rata-rata tingkat pengungkapan laporan keuangan pada kelompok berdasarkan status perusahaan, total aset perusahaan dan tingkat profitabilitas. Tidak terdapat perbedaan rata-rata tingkat pengungkapan laporan keuangan pada kelompok berdasarkan ukuran KAP.
3. Faktor status perusahaan, ukuran KAP, ukuran perusahaan dan tingkat profitabilitas secara bersama-sama mempengaruhi secara signifikan tingkat pengungkapan pada laporan keuangan. Pengaruh keempat faktor tersebut cukup dominan dengan R-square sebesar 38%. Hal ini dikarenakan faktor status perusahaan dan total aset memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan.