Tugas Kelompok 1
Analisis Kritis Pelanggaran Kode Etik Profesi Akuntan.
(Kasus KAP Andersen & Enron, 2001)
Analisis Kritis Pelanggaran Kode Etik Profesi Akuntan.
(Kasus KAP Andersen & Enron, 2001)
KASUS
Enron merupakan perusahaan
hasil penggabungan dari InterNorth dengan Houston Natural Gas yang dilakukan
pada tahun 1985. Bisnis utama perusahaan Enron adalah Industri Energi, kemudian
Enron melakukan perluasan usaha sampai dibidang yang tidak ada kaitannya dengan
industry energy, seperti future transaction, trading commodity non energy dan
bidang keuangan. Kasus Enron mulai mencuat pada Desember 2001 dan terus
berlalu sampai 2002. Enron yang notabene nya merupakan perusahan energy
terbesar di As, memberikan dampak yang sangat besar atas kasusnya. Berbagai
bursa efek di dunia mengalami penurunan harga saham secara drastis. Sampai pada saat Enron bangkrut, perusahaan ini
meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar.
Perusahaan ini memanipulasi
laporan keuangan miliknya dengan mencatat keuntungan sebesar 600 Juta Dollar AS. Padahal dalam kenyataanya perusahaan
tersebut mengalami kerugian. Hal ini dilakukan agar saham perusahaan ini tetap
diminati oleh investor. Kronologis dari kasus Enron dirincikan sebagai berikut
:
1. Board of Director (dewan
direktur, direktur eksekutif dan direktur non eksekutif) membiarkan
kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan
mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya
bisa di akses oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek
akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik.
2. Enron merupakan salah satu
perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing secara total atas fungsi
internal audit perusahaan.
a. Mantan Chief Audit Executif
Enron (Kepala internal audit) semula adalah partner KAP Andersen yang di tunjuk
sebagai akuntan publik perusahaan.
b. Direktur keuangan Enron
berasal dari KAP Andersen.
c. Sebagian besar Staf akunting
Enron berasal dari KAP Andersen.
3. Pada awal tahun 2001 patner
KAP Andersen melakukan evaluasi terhadap kemungkinan mempertahankan atau
melepaskan Enron sebagai klien perusahaan, mengingat resiko yang sangat tinggi
berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil evaluasi di
putuskan untuk tetap mempertahankan Enron sebagai klien KAP Andersen.
4. Salah seorang eksekutif Enron
di laporkan telah mempertanyakan praktek akunting perusahaan yang dinilai tidak
sehat dan mengungkapkan kekhawatiran berkaitan dengan hal tersebut kepada CEO
dan partner KAP Andersen pada pertengahan 2001. CEO Enron menugaskan penasehat
hukum perusahaan untuk melakukan investigasi atas kekhawatiran tersebut tetapi
tidak memperkenankan penasehat hukum untuk mempertanyakan pertimbangan yang
melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan. Hasil investigasi oleh penasehat
hukum tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada hal-hal yang serius yang perlu
diperhatikan.
5. Pada tanggal 16 Oktober 2001,
Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan ketiga. Dalam laporan itu
disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat menjadi $393 juta, naik $100
juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay, menyebutkan bahwa
Enron secara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik. Ia
juga tidak menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya akuntansi khusus
(special accounting charge/expense) sebesar $1 miliar yang sesungguhnya
menyebabkan hasil aktual pada periode tersebut menjadi rugi $644 juta. Para
analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai beban $1 miliar
tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron.
6. Pada tanggal 2 Desember 2001
Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke pengadilan dan memecat 5000 pegawai.
Pada saat itu terungkap bahwa terdapat hutang perusahaan yang tidak di laporkan
senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan pengungkapan ini nilai investasi
dan laba yang di tahan (retained earning) berkurang dalam jumlah yang sama.
7. Enron dan KAP Andersen dituduh
telah melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan
dengan investigasi atas kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap proses
peradilan
8. Dana pensiun Enron sebagian
besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron. Sementara itu harga saham Enron
terus menurun sampai hampir tidak ada nilainya.
9. KAP Andersen diberhentikan
sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002. sementara KAP Andersen
menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah berakhir pada saat Enron
mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001.
10. CEO Enron, Kenneth Lay
mengundurkan diri pada tanggal 2 Januari 2002 akan tetapi masih dipertahankan
posisinya di dewan direktur perusahaan. Pada tanggal 4 Pebruari Mr. Lay
mengundurkan diri dari dewan direktur perusahaan.
11. Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP
Andersen menawarkan ganti rugi 750 Juta US dollar untuk menyelesaikan berbagai
gugatan hukum yang diajukan kepada KAP Andersen.
12. Pemerintahan Amerika (The US
General Services Administration) melarang Enron dan KAP Andersen untuk
melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di Amerika.
13. Tanggal 14 Maret 2002
departemen kehakiman Amerika memvonis KAP Andersen bersalah atas tuduhan
melakukan penghambatan dalam proses peradilan karena telah menghancurkan
dokumen-dokumen yang sedang di selidiki.
14. KAP Andersen terus menerima
konsekwensi negatif dari kasus Enron berupa kehilangan klien, pembelotan
afiliasi yang bergabung dengan KAP yang lain dan pengungkapan yang meningkat mengenai
keterlibatan pegawai KAP Andersen dalam kasus Enron.
15. Tanggal 22 Maret 2002 mantan
ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut untuk melakukan revisi
terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali citra KAP Andersen mengusulkan
agar manajeman KAP Andersen yang ada diberhentikan dan membentuk suatu komite
yang diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun manajemen baru.
16. Tanggal 26 Maret 2002 CEO
Andersen Joseph Berandino mengundurkan diri dari jabatannya.
17. Tanggal 8 April 2002 seorang
partner KAP Andersen, David Duncan, yang bertindak sebagai penanggungjawab
audit Enron mengaku bersalah atas tuduhan melakukan hambatan proses peradilan
dan setuju untuk menjadi saksi kunci dipengadilan bagi kasus KAP Andersen dan
Enron .
18. Tanggal 9 April 2002 Jeffrey
McMahon mengumumkan pengunduran diri sebagai presiden dan Chief Opereting
Officer Enron yang berlaku efektif 1 Juni 2002.
19. Tanggal 15 Juni 2002 juri federal di Houston menyatakan
KAP Andersen bersalah telah melakukan hambatan terhadap proses peradilan.
HASIL ANALISIS
Kedua
perusahaan tersebut telah melanggar kode etik, dimana seharunya kode etik
dijadikan pedoman dalam menjalankan tugas-tugasnya. Kecurangan yang dilakukan
biasanya disebabkan oleh tiga hal, yaitu opportunity, pressure dan
rationalization. Untuk mencegahnya jelas dengan cara meningkatkan moral dan
etika. Makadari itu seharusnya memilih SDM bukan hanya dilihat dari
kemampuannya, tapi juga kepribadiannya.
KAP
Anderson melanggar kode etik dan menghancurkan kepercayaan para pemegang saham
serta keperayaan publik. KAP tersebut telah melanggar prinsip integritas karena
telah memanipulasi laporan keuangan serta menghancurkan dokumen pendukung. KAP
seharusnya menjunjung tinggi independensi dan sikap professional. Dimana KAP
memberikan informasi yang sejujur-jujurnya serta seadil-adilnya mengenai
keadaan perusahaan kepada pemegang saham. Karena informasi yang diberikan akan
menjadi bahan pertimbangan bagi pemegang saham dalam mengambil keputusan apakah
lebih baik menjual atau mempertahankan sahamnya. Manipulasi ini jelas membuat
para pemegang saham mengambil keputusan yang salah dan mengalami kebangkrutan
karena harga saham yang anjlok ketika kasus ini mencuat. KAP yang baik tidak
akan melanggar prinsip standar teknis, namun KAP Anderson bekerja diluar
standar teknis yang telah ditetapkan. Selain pemegang saham, karyawan dari KAP
ini pun menerima dampak negative dimana tidak dipercaya untuk bekerja
diperusahaan lain setelahnya.
Tidak berbeda dengan KAP Anderson, Enron jelas melakukan pelanggaran kode
etik juga. Perusahaan ini melakukan kecurangan demi keuntungannya sendiri,
meskipun pada akhirnya kebangkrutan tidak dapat dihindarkan. Karyawan Enron pun
turut merasakan kerugian, hal ini disebabkan karena dana pensiun mereka
diinvestasikan sebagai saham Enron. Dimana harga saham Enron turun drastis
ketika kecurangan terungkap.
TRADING FOREX ONLINE
BalasHapusPenarikan paling Tercepat
Kamu bisa Trading dengan minimal Deposit Rp. 50.000 mengunakan bank lokal
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Kelebihan bertransaksi di DetikTrade
1. Teregulasi di FCA
2. DetikTrade memberikan Bonus Deposit awal 10%** T&C Applied
3. Perusahaan berdiri sejak 2017 telah mengalami perubahan platform lengkap dengan fitur2 analis dan teknikal trading
4. Deposit & Penarikan menggunakan BANK LOKAL BCA, BNI, BRI dan Mandiri
5. Anda juga dapat uang tambahan dari Bonus Referral 1% dari hasil profit tanpa turnover
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Segera bergabung dan rasakan pengalaman trading yang light, kunjungi website kami DetikTrade
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
WA : 087752543745