Sabtu, 23 November 2013

ini ceritaku , mana ceritamu



Memiliki sebuah usaha memang sangat menyenangkan , apalagi untuk para remaja yang sudah mulai beranjak dewasa. Disamping dapat menambah uang saku juga bisa sambil belajar bagaimana membangun dan menjalani usaha yang baik dan benar. Usaha sebenarnya bisa saja dijalani oleh semua orang dengan menyenangkan asalkan orang tersebut bisa mengetahui dan memahami dimana kemampuan berusahanya.
Dan kebetulan , semenjak saya SMA sudah mempunyai usaha kecil-kecilan untuk menambah uang saku juga . saat SMA saya mengikuti suatu kegiatan “kewirausahaan” yaitu membuka kantin kejujuran yang isinya di kantin tersebut menjual berbagai macam makanan berat ataupun ringan. Tetapi ada hal yang berbeda kalau berdagang di kantin kejujuran ini yang biasanya penjual menawarkan barang dagangannya secara langsung kepada pembelinya dan terjadi tawar menawar barang , di kantin kejujuran ini pembeli mengambil sendiri makanan yang mereka ingin inginkan hanya saja harga nya tidak bisa di tawar lagi karena sudah ada label harga di makanan tersebut. Begitu pula dengan pembayarannya yang dilakukan secara sendiri , penjual makanan yang meletakkan makanannya di kantin kejujuran ini menyediakan satu kotak kosong yang berfungsi sebagai tempat menaruh uang, jadi pembeli bisa menaruh uang nya di tempat yang sudah disediakan kalaupun pembeli membayar dengan uang lebih dari harga makanan , pembeli bisa mengambil kembaliannya sendiri.
Berdagang lewat kantin kejujuran ini ada hal positif dan negatifnya . di hal positifnya , kita bisa mengajarkan kepada semua orang untuk bersikap jujur seperti saat membeli makanan dan membayar nya sesuai dengan harga yang telah ditentukan . di hal negatifnya , para penjual selalu mengalami kerugian bahkan sering kali tidak balik modal , contohnya saja penjual meletakkan makanan risol sebanyak 25 risol dengan harga 1 risol nya Rp 1.500 . saat dagangan telah habis seharusnya penjual risol mendapatkan uang nya sebanyak Rp 37.500 tetapi pada kenyataannya penjual menemukan uang di kotak hanya sebesar Rp 25.000.
Meskipun keadaannya seperti itu, kami yang berdagang di kantin kejujuran tidak pernah menyerah dan tidak takut untuk mengalami kerugian lagi di kemudian harinya . semua yang terjadi kami jadikan sebagai pelajaran hidup bahwa di sekeliling kita masih ada orang yang tidak jujur/ berbuat curang.
Semoga pengalaman saya bisa dijadikan pelajaran yang baik buat kalian .
Ini ceritakuuu , mana ceritamu ????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar